Kenali Istilah Rafting! Pentingnya Memahami Intruksi Pada Saat Rafting

Rafting adalah aktivitas menyusuri aliran sungai berarus deras menggunakan perahu karet (raft) yang dirancang khusus untuk menghadapi tantangan medan ekstrem dan arus sungai yang bervariasi, mulai dari yang tenang hingga jeram-jeram yang penuh rintangan. Aktivitas rafting biasanya dilakukan secara kelompok dengan satu orang pemandu yang melibatkan kerjasama tim sebagai awak perahu. Pemandu wajib menjelaskan hal-hal penting sebelum mulai, seperti teknik mendayung, posisi duduk yang benar, cara menghadapi jeram, hingga prosedur keselamatan jika perahu terbalik.

Pentingnya memahami instruksi dalam melakukan kegiatan rafting adalah demi kelancaran dan keselamatan pada saat melakukan pengarungan, karena rafting adalah aktivitas yang memerlukan koordinasi dan kerjasama tim yang solid. Instruksi biasanya diberikan oleh pemandu selaku instruktur yang sudah berpengalaman, komando seperti paddle forward (dayung maju), paddle back (dayung mundur), left side forward (sisi kiri maju), atau hold on (pegang erat) digunakan untuk memberikan arahan kepada semua peserta atau tim supaya bergerak secara harmonis dan efisien.

Komando yang jelas dan tepat waktu sangat penting! Karena kondisi arus sungai yang berubah-ubah membutuhkan respon yang cepat dan terkoordinasi. Selain itu, instruksi seperti prepare to lean atau lean in, memberi petunjuk agar peserta menyesuaikan posisi tubuh pada saat menghadapi jeram, mengurangi risiko terjatuh atau terguling. Komunikasi dalam rafting sangat bergantung pada pemahaman dan keterampilan dalam mendengarkan, komando yang jelas dan tegas menjadi kunci untuk memastikan bahwa seluruh tim dapat melewati jeram dengan aman. Berikut ini adalah ragam istilah dan intruksi yang sering digunakan pada saat rafting :

  • Put in atau entry point : Titik awal penempatan perahu yang juga merupakan titik awal pengarungan sungai.

  • Take out atau end point : Titik akhir finish dari kegiatan rafting.

  • Atomic launch : Cara start pengarungan dengan cara meluncur dari atas tanah dan langsung menuju sungai.

  • Portage : Perintah untuk membawa perahu dan peralatan lainnya saat berada arus sungai yang sulit dan tidak dapat diarungi.

  • Skipper : Orang yang memberi instruksi sekaligus sebagai pemandu atau pendamping selama rafting.

  • Strainer : Kondisi arus sungai yang terhalang oleh runtuhan batu atau pepohonan yang tumbang.

  • Tongue : Arus yang mengalir dengan tenang biasanya berada dibagian hulu jeram.

  • Standing : Gelombang besar pada sungai yang dijadikan arus utama.

  • Haystacks : Keadaan arus yang besar dan diikuti suatu drop.

  • Undercut : Tebing atau batu besar yang ada disisi sungai dan memiliki aliran air yang kencang di bagian bawahnya.

  • Headwall : Tebing atau jurang terjal pada sisi sungai dan membentuk sudut 90 derajat dengan arus utama.

  • Rocks : Bebatuan yang menonjol ke permukaan air. Bebatuan ini mengakibatkan adanya perubahan arus air dan membuat sungai memiliki jeram.

  • Hole : Putaran air yang terbentuk saat arus sungai jatuh diatas batu dan berputar secara terus menerus.

  • Side surf : Gerakan yang dilakukan saat berada dihole dimana seorang pendayung menggunakan tenaga dari arus yang mengalir ke hilir untuk melawan putaran air yang menuju hulu.

  • Roll : Kondisi yang memerlukan kayuhan dayung dan gerakan badan untuk keseimbangan saat berada dalam perahu.

  • Maytag : Keadaan tertahan pada hole dan berputar-putar seperti dalam mesin cuci.

  • Carnage : Posisi perahu yang terbalik yang dikarenakan terhantam jeram yang deras atau memang sengaja dibalikkan.

  • Swimmer : Peserta rafting atau rafter yang terjatuh atau terlempar ke sungai.

  • Waterfall : Turunan dibagian badan sungai atau bisa dikatakan sebagai terjunan air.

  • Rooster tail : Air yang menyembur atau memancar dari bawah, biasanya karena ada bebatuan atau rintangan lain dalam sungai.

  • Wrap yaitu : Boat atau perahu yang terjepit batu besar atau rintangan lainnya.

  • New yorker : Sebutan untuk peserta rafting yang suka mengeluh.

  • Lilly dipper : Julukan pada pendayung yang lemah atau penumpang yang malas mendayung.

Buat kamu yang mau tanya-tanya lebih, khususnya seputar aktivitas dan kegiatan rafting, silahkan hubungi hot line kami melalui nomor telpon berikut ini : +62 812-8306-2084 atau klik tombol WhatsApp! Semoga artikel singkat ini dapat menjadi refernesi yang membantu dalam merencanakan agenda perjalanan wisata mu dan membuat petualangan rafting mu jadi makin seru.

Baca Juga : 10 Tempat Rafting di Indonesia, Spot Arung Jeram Terbaik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *